PKM-M Peningkatan Kreativitas Guru Dalam Pembuatan Alat Peraga Melalui Partisipasi Orang Tua Murid
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PENINGKATAN KREATIVITAS GURU DALAM PEMBUATAN ALAT PERAGA MELALUI
PARTISIPASI ORANG TUA MURID
BIDANG KEGIATAN:
PKM-M
Diusulkan Oleh :
Ketua : Yohanes
Leo Mury Yudhistira 101134006/PGDS/2010
Anggota :
Margareta Putri Pamungkas 101134052/PGSD/2010
Christina
Inggriani 101134149/PGSD/2010
UNIVERSITAS SANATA
DHARMA
YOGYAKARTA
2012
HALAMAN PENGESAHAN
1.
Judul Kegiatan
: Peningkatan
Kreativitas Guru Dalam
Pembuatan Alat Peraga Melalui Partisipasi
Orang Tua Murid.
2. Bidang
Kegiatan : ( ) PKM-P (√)
PKM-M ( ) PKM-AI
( ) PKM-T ( ) PKM-KC ( )
PKM-GT
( ) PKM-K
3. Bidang
Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Sosial Ekonomi
( ) Pertanian ( ) Humaniora
( ) MIPA (√) Pendidikan
( ) Teknologi dan Rekayasa
4. Ketua
Pelaksana Kegiatan
a.
Nama Lengkap : Yohanes
Leo Mury Yudhistira
b.
NIM : 101134006
c.
Jurusan : PGSD
d.
Universitas : Sanata
Dharma
e.
Alamat Rumah : Pingitan,
Sumber Arum,Moyudan,Sleman,
Yogyakarta 55563
No.
HP : 085743333360
f.
Alamat email : leomuryyudhistira@ymail.com
5. Anggota
Pelaksana Kegiatan : 2 orang
6. Dosen
Pendamping
a.
Nama Lengkap dan Gelar : Ag.
Kustulasari 81, S.Pd., M.A.
b.
NIP : T.991176
c.
Alamat Rumah : Pandansari
No.61716/37 Btp Btl Yk 55198
No.
HP : 087839006081
7. Biaya
Kegiatan Total : Rp
8.790.000,00
8.
Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan
Mengetahui
Wakil
Rektor Bidang Kemahasiswaan
(Dr.
C. Kuntoro Adi, S.J., M.A., M.Sc.)
NIP:
P.1240
|
Yogyakarta,
12 Mei 2012
Ketua
Pelaksana Kegiatan
(Yohanes
LeoMury Yudhistira.)
NIM : 101134006
|
Ketua
Program Studi
(Gregorius
Ari Nugrahanta , SJ., S.S., B.S.T., M.A.)
NIP:P.2164
|
Dosen
Pendamping
(Ag.
Kustulasari 81, S.Pd., M.A.)
NIP: T.991176
|
A.
JUDUL
Peningkatan Kreativitas Guru Dalam Pembuatan Alat Peraga Melalui Partisipasi Orang Tua Murid.
B.
LATAR BELAKANG
MASALAH
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong guru untuk kreatif dalam menggunakan alat
peraga dalam proses belajar mengajar. Menurut
Piaget pada usia anak SD berada pada tahap pra operasional kongkrit. Dimana
anak dapat dengan mudah memahami suatu materi dengan menggunakan benda-benda
nyata. Maka penggunaan alat peraga dalam pross belajar mengajar sangatlah diperlukan. Guru dituntut untuk semaksimal mungkin
menggunakan alat peraga yang tersedia di sekolah dalam pembelajaran khususnya
pada jenjang sekolah dasar. Selain mampu
menggunakan alat-alat yang tersedia di sekolah,guru dituntut untuk dapat
mengembangkan keterampilan yang dimilikinya untuk membuat sebuah media
pembelajaran. Hal ini dapat membantu guru apabila media yang diperlukan tidak
tersedia di sekolah.
Namun
pada kenyataannya penggunaan alat peraga dalam pembelajaran khususnya dijenjang
sekolah dasar masih sangat minim. Padahal pada usia anak Sd berada pada tahap
pra operasional kongkrit dimana anak akan lebih mudah memahami jika ddengan
menggunakan benda kongrit. Terutama di SD Budya Wacana yang masih minim dalam
penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran. Penggunaan alat peraga hanya
sepertiga dalam satu semester. Dengan minimnya penggunaan alat peraga tentunya
berpengaruh pada pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.Adanya masalah
tersebut juga tidak didorong oleh guru untuk membuat alat peraga sendiri dan
guru hanya mengandalkan atau memanfaatkan alat peraga yang tersedia di sekolah.
Maka perlulah ditingkatkan kreativitas guru untuk menunjang pembelajaran.
Peran
orang tua dalam masalah ini belum begitu terlihat. Mereka belum sadar akan pentingnya
penggunaan alat peraga dalam pembelajaran. Mereka menganggap bahwa perkembangan
anaknya dalam menerima materi adalah tanggungjawab guru seutuhnya.
Sehingga mereka kurang berperan dalam memberikan ide-ide untuk
proses pembelajaran yang lebih meningkatkan pemahaman anak.
Kondisi
lingkungan, kondisi sosial ekonomi di SD Budya Wacana dapat mendorong
pengembangan kreativitas guru dalam pembuatan alat peraga melalui peran serta
wali murid. Karena kondisi lingkungan yang luas, bersih, adanya perkumpulan wali murid, dan kondisi
ekonomi wali murid yang tergolong menengah keatas kemungkinan dapat membantu terealisasinya program pengembangan
kreativitas guru melalui peran serta orang tua murid.
Mengetahui permasalahan yang terjadi kami
sebagai mahasiswa merasa prihatin dengan kondisi anak yang sulit untuk memahami
materi karena kurang adanya penggunaan alat peraga dalam pembelajaran. Sehingga
kami tergerak untuk membantu mengatasi masalah tersebut, khususnya di SD Budya
Wacana yang akan menjadi sasaran kami. Kami berniat untuk mengembangkan
kreativitas guru dalam penggunaan alat peraga melalui peran wali murid.
C.
PERUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana
mengembangkan kreativitas guru dalam penggunaan alat peraga dalam pembelajaran?
2.
Bagaimana
cara memaksimalkan penggunaan alat peraga dalam proses belajar mengajar?
3.
Bagaimana
peran serta orang tua murid dalam mengembangkan kreativitas guru?
D.
TUJUAN
Tujuan
PKM-M yang kami harapkan mengenai pengembangan kreativitas guru dalam pembuatan
alat peraga melalui peran serta orang tua murid adalah:
1.
Meningkatkan
kreativitas guru dalam pembelajaran.
2.
Memaksimalkan
penggunaan alat peraga dalam proses belajar mengajar.
3.
Meningkatkan
partisipasi dan kerjasama antara guru dan orang tua siswa dalam peningkatan
mutu peserta didik.
E.
LUARAN YANG
DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan:
1.
Dalam
bentuk jasa membantu meningkatkan kreatifitas guru dengan memberikan sumbangan
tenaga dan pikiran untuk merancang alat peraga yang dibutuhkan guru dalam
pembelajaran
2.
Dalam
bentuk desain orang tua dan guru bekerjasama membuat desain untuk pembuatan alat
peraga yang dibutuhkan, sehingga memaksimalkan penggunaan alat peraga di dalam
pembelajaran.
3.
Dalam
bentuk barang membuat alat peraga yang dibutuhkan guru melalui kerjasama antara
orang tua dan guru. Sehingga meningkatkan partisipasi orang tua murid.
F.
KEGUNAAN
Kami berharap
program ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak di bawah ini:
1.
Bagi sekolah ( SD Budya Wacana)
2.
Sekolah akan memperoleh guru yang lebih kreatif,
lebih kompeten, dan mutu sekolah menjadi lebih baik. Selain itu dengan adanya
pembuatan alat peraga oleh guru bersama orang tua maka akan menambah jumlah
alat peraga yang dimiliki oleh sekolah.
3.
Bagi guru
Menciptakan
guru-guru yang lebih kreatif dalam mengajar dan menciptakan metode dan suasana
pembelajaran yang lebih menarik.
4.
Bagi siswa
Memudahkan
siswa dalam memahami materi dalam pembelajaran serta menarik minat siswa dalam
belajar.
5.
Bagi orang tua
Dapat membina
hubungan yang lebih baik dengan sekolah, meningkatkan peran serta orang tua murid.
G.
GAMBARAN UMUM
MASYARAKAT SASARAN
SD
Budya Wacana terletak di jalan kranggan 11 Yogyakarta. Sekolah ini berdiri
Sejak kehadiran Pdt. Iskak Gunawan tahun 1959 telah mengilhami beliau untuk
mengumpulkan sekolah-sekolah Kristen yang dulu dirintis oleh Guru Injil Go
Tiang Lioe, maka pada tanggal 6 April 1959 berdirilah Yayasan Pendidikan dan
Pengajaran Nasional yang kemudian berubah menjadi YPPN Budya Wacana sejak 17
Oktober 1970.
Melalui
kehadiran YPPN Budya Wacana maupun Yayasan Pelita Kasih, GKI Ngupasan berharap
bukan lagi terang yang yang ditaruh di bawah gantang melainkan bagaikan kota di
atas gunung yang memancarkan terang Kristus sampai jauh. Dengan semakin
bertambahnya GKI di Jogjakarta dan agar ke empat GKI ini dapat terjalin
kerjasama yang harmonis, berdirilah Badan Kerjasama GKI se Jogjakarta pada
tanggal 9 Juni 1998. Tidak hanya untuk hubungan gerejawi saja tetapi terlebih
agar dapat menyatakan kehendak Tuhan melalui Yayasan-yayasan.
GKI
Ngupasan, GKI Wongsodirjan dan YPPN Budya Wacana menjalin kerjasama dengan
tujuan yang mulia antara lain saling membantu di dalam melakukan tugas
panggilan dan pengembangan diri masing-masing ; GKI Ngupasan dan GKI
Wongsodirjan memotivasi anggota Jemaatnya supaya tumbuh rasa memiliki terhadap
sekolah-sekolah YPPN Budya Wacana dan mendorong anak-anak mereka bersekolah di
sekolah-sekolah Budya Wacana.
SD
Budya Wacana saat ini mengembangkan kurikulum 5+2 dimana terdapat 5 hari efektif untuk belajar
dan satu hari untuk mengembangkan bakat dan minat siswa melalui
ekstrakulikuler. SD Budya Wacana juga menjadikan sekolah sebagai rumah kedua
bagi siswa, dengan menciptakan suasana dan lingkungan belajar yang
menyenangkan. Dalam pengembangan kreativitas guru biasanya diadakan pelatihan
dari pihak yayasan untuk guru-guru yang tergabung dalam YPPN Budya Wacana.
Tetapi hal ini belum begitu maksimal karena dari data yang di dapat guru masih
kurang dalam menggunakan alat peraga dalam pembelajaran. Terlebih dalam
pembuatan alat peraga, kekreatifan guru belum begitu tampak.
SD
Budya Wacana juga menjalin hubungan yang cukup baik dengan masyarakat setempat
terlebih juga orang tua murid. Terbukti bahwa terdapat forum-forum orang tua
murid yang biasanya memberi masukan yang membangun bagi sekolah. Orang tua
murid juga berperan saat sekolah mengikuti lomba sekolah sehat dengan
memberikan bantuan berupa Tas yang mereka buat sendiri dengan mendaur ulang
sampah plasyik. Hal ini tentunya menjadi nilai positif bagi SD Budya Wacana
dalam menjalin hubungan yang harmonis dengan orang tua ataupun masyarakat
setempat.
H.
METODE
PELAKSANAAN
Melalui
program yang kami rencanakan untuk mengembangkan kreatifitas guru dalam
pembuatan alat peraga melalui partisipasi orang tua dapat meningkatkan kualitas
dalam pembelajaran dan juga kualitas guru. Tentu saja dengan mamaksimalkan
penggunaan alat peraga dalam pembelajaran membantu siswa dalam memahami materi
yang disampaikan. Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran juga membantu guru
menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan mendorong guru untuk selalu
berinovasi membuat alat peraga sendiri yang diperlukan sesuai dengan materi
yang akan diajarkan.
Untuk
merealisasikan program ini kami bekerjasama dengan orang tua murid untuk ikut
berpartisipasi dalam membantu guru mengembangkan kreatifitas pembuatan alat
peraga.
Program yang akan dilakukan :
Tabel 1. Tabel Indikator Keberhasilan Jangka Pendek
No
|
Program
|
Indikator
Jangka Pendek ( IKJP )
|
1.
|
Mengumpulkan
orang tua murid dan mensosialisasikan tentang pentingnya penggunaan alat
peraga dalam pembelajaran
|
·
Orang tua murid sadar akan pentingnya media
pembelajaran.
·
Bersedia bekerjasama dengan guru untuk pembuatan
media pembelajaran.
·
Terciptanya forum orang tua murid yang berperan
untuk membantu guru membuat media pembelajaran
|
2.
|
Mengadakan
permusyawarahan antara orang tua murid dan guru tentang alat peraga apa yang
dibutuhkan guru dalam proses pembelajaran.
|
·
Adanya kesepakatan pembuatan media pembelajaran.
|
3.
|
Mengumpulkan
ide-ide kreatif baik dari orang tua murid maupun dari guru dalam membuat alat
peraga,
|
·
Munculnya ide-ide kreatif dalam merancang alat
peraga yang dibutuhkan
|
4.
|
Merancang
desain alat peraga sesuai dengan ide yang sudah didapat.
|
·
Terciptanya desain atau rancangan alat peraga yang
menarik.
|
5.
|
Menyiapkan
alat-alat yang diperlukan dan mulai membuat alat peraga.
|
·
Terciptanya media pembelajaran dari kerjasama
orang tua dan guru.
·
Kreativitas guru dalam pembuatan alat peraga
semakin meningkat.
·
Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran semakin
maksimal.
·
Semakin bertambahnya orang tua murid yang ikut
bergabung dalam forum tersebut.
|
I.
JADWAL KEGIATAN
Tabel 2. Tabel Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
NO
|
Rencana
Kegiatan
|
Bulan 1
|
Bulan 2
|
Bulan 3
|
Bulan 4
|
Bulan 5
|
|||||||||||||||
1.
|
Mengumpulkan
orang tua murid
|
||||||||||||||||||||
2.
|
Sosialisasi
tentang pentingnya media pembelajaran
|
||||||||||||||||||||
3.
|
Mengumpulkan
guru beserta orang tua murid untuk membahas pembuatan media
|
||||||||||||||||||||
4.
|
Mengumpulkan
ide dari orang tua maupun guru dalam perancangan alat peraga pembelajaran.
|
||||||||||||||||||||
6.
|
Membuat
desain alat peraga yang akan dibuat sesuai dengan materi yang akan
disampaikan
|
||||||||||||||||||||
7.
|
Menyiapkan
alat dan bahan untuk pembuatan alat peraga.
|
||||||||||||||||||||
8.
|
Pembuatan
media pembelajaran oleh orang tua murid dan guru.
|
J.
RANCANGAN BIAYA
Tabel 3. Tabel Rancangan Biaya
No.
|
Keterangan
|
Rincian
Penggunaan
|
Biaya
|
1.
|
Operasional
|
||
a.
Kesekertariatan
|
Rp
1.000.000,00
|
||
b.
Transportasi
|
3 x 2 x @Rp
5000,00
|
Rp 30.000,00
|
|
2.
|
Implementasi
|
||
a.1. Pembelian
Bahan alat peraga
|
20 orang x @ Rp 300.000,00
|
Rp
6.000.000,00
|
|
3.
|
Konsumsi
|
||
b.1. Snack
|
20 orang x @Rp 3000,00
( 7 kali
pertemuan)
|
Rp 420.000,00
|
|
b.2. Makan
|
20 orang x @Rp
8000,00
( 7 kali
pertemuan)
|
Rp 1.120.000,00
|
|
4.
|
Dokumentasi
|
||
c.1. Cetak
foto
|
Rp 100.000,00
|
||
c.2. Batrai
|
4 buah batrai x @Rp 5000,00
|
Rp 20.000,00
|
|
5.
|
Komunikasi
|
Rp 100.000,00
|
|
TOTAL
|
Rp 8.790.000,00
|
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda